Thursday, October 10, 2013

My Gaje Story .. ha..ha

Be Secret Admirer 

CUAP CUAP PENULIS
 
Hay perkenalkan, nama gw cynthia rahmi, lo boleh manggil gw dengan panggilan cicin, tya, cr or rahmi, terserah semuanya gw terima,, apalagi kalo lo lo manggil gw dengan sebutan mbak rian lebih ikhlas lagi, hahaha, yah gw emang mengidolakan rian agung saputro, sangat sangat mengidolakannya,,
But, hey ngelantur kemana ini cuap cuapnya,, oke kita kembali kenovel,, gw gak tau apa namanya ini, dibilang cerpen, kepanjangan, dibilang novel kependekan, haha jadi terserah elo elo pada aja yaa nganggepnya apa..
Ya udah biar lebih simple gw akan nyebut ini cerbung, ini bukan cerita yang pertama kali gw buat, tapi ini adalah cerita pertama yang gw ijinin temen temen gw buat baca atau istilahnyaa “terbitin di bbm” haha, bahasa gw ketinggian yaa :P gapapa ding, ini juga cerita pertama gw yang gw print dikertas.
Cerita ini, seperti yang lo semua tau, berasal murni dari imajinasi gw, yaah, jika terdapat kesamaan, mungkin itu hanya sebuah kebetulan, keunikan gw dalam menulis mungkin gw akan selalu menggunakan nama atlit badminton, ya seperti dinovel ini ada Greysia Polii, Mohammad Ahsan dan Angga Pratama Putra, gw menggunakan nama nama ini hanya supaya gw bisa lebih nyaman dan dapat feel buat ngetiknya,,
Oh yaa setelah nerbitin cerita ini di “BBM” alhamdulillah banget gw dapet responds positif, temen2 gw suka sama cerita ini, dan itu semakin memotivasi gw untuk menulis lebih banyak cerita lagi, dan gw udh punya satu calon novel dan main cast nya tetep atlit dong yah :P
Yaah, mungkin itu saja cuap cuap dari gw, kalo diterusin mungkin bisa lebih panjang lagi dari novel yang gw buat, #nahlo :P oke enjoy read my story, and don’t forget to leave a comment for make my story be perfect ^^
With love ,


Cynthia Rahmi ^^
A story by Cynthia Rahmi :D
Cerita ini hanya karangan atau fiktif belaka, maaf jika ada kesalahan penulisan atau bahasanya yang membosankan.. ^^ please leave a comment..
Prolog
@@@
Hal itu sangat menyakitkan dan menimbulkan bekas trauma dihati polii,, gadis yang mencintai seseorang dan ditinggalkan begitu saja tanpa alasan..
"Sayang, kenapa kamu mau pindah sekolah? Apa yang kurang dari sekolahmu yang sekarang? Dan kenapa memilih sekolah terpencil disana?" Ungkap mama polii sedikit bingung dan juga terkejut dengan permintaan polii anaknya yang menginginkan untuk pindah sekolah tanpa alasan yang jelas..
"Ma,, poli,, polii hanya ingin keluar, mencari suasana baru dan melupakan apapun yang pernah terjadi disana, poli.." Suara polii tercekat tertahan mengingat ia sudah terlalu banyak mencari alasan dan memutar mutar omongan..
"Kamu mau melupakan apa nak? Kamu sudah akan naik kekelas XI, apa ga sayang kalau pindah?" Tanya mama polii dengan hati hati untuk tak menyinggung perasaan anaknya itu..
"Ta..tapi maa, please polii mohon.." Ucap polii dengan nada memohon kepada mamanya..
"Oke oke, selepas kamu naik kelas XI kita urus surat kepindahan kamu ke SMA Pelita.." Ucap mama polii tenang menimbulkan kelegaan sekaligus kepedihan diwajah polii..
Yaa.. Ini sudah keputusan polii, keputusan untuk menjauh dan pergi meninggalkan sekolah itu.. Sekolah yang menghantarkannya menemukan cinta pertama sekaligus penghancur hatinya..
"Maafkan aku, aku yakin ini yang terbaik.." Lirih lelaki itu meninggalkan kelas polii, lelaki itu sejak tadi disana memperhatikan polii yang berpamitan pindah dari sekolah yang sama dengannya..
"Selamat tinggal, aku takkan pernah bisa disini, karena karena sekolah ini hanya akan membuatku terus mengingatmu dan terus mengingat semua kesakitan yang kau timbulkan untukku" gumam polii dengan hati yang sangat sakit,,
@@@
"Kau baik2 saja kan ngga? Apa mau hari ini aku antar?"
"Tak usah, aku sehat2 saja bro,, ya sudah aku pergi dlu ya.." Angga berpamitan kemudian pergi meninggalkan rumah menuju sekolah,,
"Aku sudah mengikhlaskan sesuatu yang berharga demi menjaga perasaanmu, dan aku berjanji akan terus bertahan sampai kau mendapatkan kebahagiaan seperti yg aku rasakan.."
@@@
Sekolah baru itu sepertinya sangat bersahabat, dan polii menyukainya,, sekolah itu memang tak sepopuler sekolahnya dahulu, namun teman2 dan semua yang ada disana membuatnya betah dan nyaman, apalagi setelah polii berkenalan dengan bella, teman sebangkunya ini sangat baik padanya..
"Hey, gw bella, nama lo siapa?"
"Gw polii, greysia polii,," jawab greysia seraya tersenyum,,
"Nama lo bagus, semoga kita bisa jadi temen akrab ya polii,," ucap bella ramah,,
"Iyaa, gw yakin kita bisa,," polii tersenyum kemudian kembali melanjutkan tugas..
Dan ternyata benar, polii dan bella sangat cocok dalam segala hal,, cocok dalam cerita maupun pelajaran, dan bella mensyukuri hal itu,, dia sangat bahagia bersekolah disini,,
@@@
(2 bulan kemudian)
"Maaf, maafin gw ga sengaja,," ucap suara tegas sembari membantu polii berdiri,,
"Eh iya gaapa kok,," jawab polii terdiam,, dia memandangi wajah cowok itu dan sekejap merasakan perasaan yg lain, degub jantung yang berdetak cepat, ah perasaan apa ini,,
"Ya udh gw dluan ya,, bye.." Cowok itu kemudian berlalu meninggalkan poli,,
Polii tak tau apa yg dirasakannya, mungkinkah dia jatuh cinta? Entahlah hanya tuhan dan polii lah yang tau apa nama perasaannya saat ini..
"Bella,, gw rasa gw jatuh cinta.." Ucap polii membuka pembicaraan pada bella,,
"What? Are u serious?" Tanya bella dengan mata yg berbinar2,,
"Iya,, dan sayangnya gw ga tau siapa namanya.." Lirih polii sedikit manyun,,
"Yaah, kenalan dong.." Desak bella membuat polii membulatkan matanya..
"Enggak, biarkan semuanya berjalan natural!" Tegas polii membuat bella sedikit protes,,
"Yah, kenapa gitu? Lo mau gw minta tolongin hayom? Siapa tau dia senior kita,," bella tak mau menyerah dan terus memaksa polii,,
"Enggak bella, biarin gw jadi secret admirernya.." Kali ini nada suara polii lebih tegas, dan bella tau dia takkan bisa membantah polii, dia tau sekali sahabatnya ini, walau gimanapun jika dia berkata tidak ya tidak,,
"Ya sudah terserah kau saja,," bella akhirnya terdiam dan menyerah,, membiarkan polii tetap pada keputusannya,,
1 tahun kemudian dipart 1
Part 1
@@@
"Sampai kapan sih lo akan terus menjadi stalker seperti itu? Teriak2 gak jelas, seneng2 ga jelas" sentak bella kepada polii temannya, yah 2 org ini adalah sahabat dekat yang cukup terkenal di SMU pelita,
"Apaan sih lo, ga usah pake teriak bisa kan?" Ujar polii sedikit berang mengingat temannya yg mengganggunya saat ia tengah asyik memperhatikan idolanya
"Gw nanya, sampe kapan elo akan terus jadi stalker seperti ini hah?" Ulang bella lebih tegas kepada polii.
"Siapa bilang gw stalker, gw secret admirer, tau gak lo" polii menjawab dengan nada tersinggung ketika ia dicap sebagai stalker
"Secret admirer apaan? Lo ga ubah kaya stalker tau gak, teriak2 ga jelas, ketawa ga jelas, heboh2 apaan sih" bella semakin sewot dengan jawaban yang diberikan polii sepertinya ia kurang puas dengan jawaban cewe satu ini.
"Lo apaan sih, nyebelin banget, gw ga bakal berhenti jadi secret admirer dya sampe gw tau siapa namanya" teriak polii dengan nada sedikit emosi
"Sampai kapanpun lo ga bakal tau namanya kalo elo ga nanya polii, duh gemes deh gw ngeliat lo" bella memegangi kepalanya sendiri sepertinya ia mulai frustasi menjelaskan hal ini kepada polii temannya.
"Gw bakal tau namanya tanpa kenalan sama dy atau nanya nanya, gw akan usaha sendiri," tegas polii kepada bella kemudian berlari meninggalkan temannya tersebut.
"Lo cewe aneh yang pernah gw kenal polii" gumam bella dalam hati kemudian mengikuti polli menuju kelas
@@@
KRIINNGG!! Jam weker dikamar polii berbunyi mengangetkannya yang masih asyik tertidur tanpa memperdulikan jam yang sudah menunjukkan pukul 6.30, itu artinya polii akan terlambat karena macet jika tak bersiap dari sekarang.
"Arghh, beker sialaannn, ga tau gw lagi asyik tidur kali yaa" gerutu polii sambil mematikan wekernya kemudian ia melirik kearah weker tersebut, "what? Stengah 7? Mama gw telaatt" teriak polii langsung melompat dari tempat tidur menuju kamar mandi, ia siap secepat kilat..
"Polii sarapan dulu sini, mama udah,,","ah udah ma, polii udh telat, polii berangkat dulu maa" ujar polii memotong kalimat mamanya kemudian ia melajukan mobilnya secepat mungkin agar sampai disekolah dg tepat waktu :|,
"Untung aja gw berangkat jam segini, ga telat + ketemu dya, pujaan hati gw" gumam polii dalam hati ketika dilihatnya sesosok laki laki yang selama ini menjadi idola + pujaan hatinya, namun hal itu ga berlangsung lama ketika salah satu temannya menabrak polii dari belakang,
"Heh, lo ngapain sih berdiri dsini kaya org bego?" Sentak teman polii yang menabraknya barusan
"Maaf, gw lagi ada sesuatu yang penting, udh ah, ga sengaja juga, gw dluan" jawab polii enteng kepada temannya tersebut kemudian ia melaju kedalam kelas, didalam kelas, seperti biasa org yang pertama kali dicarinya ialah bella, untuk apa lagi kalau bukan untuk mendengarkan cerita polii tentang sang pujaan hatinya
"Belaaaaaa,, I have a great news,," Teriak polii sembari berlari kearah temannya itu duduk,
"Wait wait, kalau ini berita tentang pujaan hati lo, gw males denger ah" sahut bella cuek pada polii,
"Kok lo gitu sih? Jahat amat sama gw, jangan gitu dong, ya ya yaa" polii brusaha membujuk bella kemudian mengambil posisi duduk disebelah bella
"Okey polli, gw akan dengerin lo kalau lo udh tau namanya atau lo sama dya udh kenalan, titik." Tegas bella kepada polii kemudian kembali membuka buku yang dibacanya tadi,
"Kok lo jadi aneh gini sih bell? Lo udh ga nganggep gw temen lagi ya?" Tukas polii kepada bella, raut wajahnya terlihat murung,
"Poliii, bukan begitu, gw cuma ingin lo berubah, buat satu kemajuan, setidaknya lo harus cari tau siapa namanya, sampai kapan lo mau jadi stalker ha?" Bella menutupp bukunya dan kemudian beralih memandang polii dengan prihatin
"Tapi bell, lo kan tau kalo gw itu ga cantik kaya elo, gimana kalo ntar dya ga suka sama gw, atau males kenal sama gw?" Polii menjawab pertanyaan bella dengan raut wajah sedikit murung dan menundukkan kepalanya
"Polii, kalau lo ga coba, lo ga bakal tau hasilnya kan? And you know, no pain no love polii"bella menjawab pertanyaan polii sembari menenangkan sahabatnya satu ini, polii terlihat berfikir mencerna pernyataan dari temannya,
"Trus sekarang gw harus gimana bell? Gw bingung" tanya polii dengan raut wajah memelas,
"Lo tinggal pilih pol, mau tetep suka sama dy, tapi lo harus bener bener deketin dya, atau lo lupain dya, fokus buat sekolah? Terserah lo mau milih yang mana" bella menjawab pertanyaan polii dengan sedikit tegas, ia benar2 tak ingin temannya jatuh terlalu dalam karena mencintai dalam diam.
"Hmm,, gu. Gue, gw milih buat berhenti jadi stalker dya deh bell, gw takut deketin dy n gw takut kecewa" jawab polii menunduk dengan nada yang ragu
"Lo yakin pol?, kalau lo takut, selamanya lo bakalan kaya gini" bella mencoba meyakinkan polii bahwa dia ga boleh terus takut, namun bukan polii namanya kalau berani ambil resiko.
"Untuk saat ini gw belum berani bel" jawab poli lemah,
"Okey, gw ga akan ngelarang lo buat suka sama dy, tapi please jangan jadi stalker yah?" Ucap bella dengan senang kepada polii,
"Okey bella, thx ya, lo emang sahabat terbaik gw," kemudian polii memeluk bella, sahabat terbaiknya ini.
@@@
"Boleh gw duduk disini gak? Bangku kantin yg lain udh penuh," ujar seseorang kepada polii dan bella yang tengah makan dikantin.
"Boleh kok, duduk aja," jawab bella santai kepada seseorang itu tanpa memperhatikan wajahnya,
"Makasih"
"Bel, bela, lo tau ga siapa yg ada didepan kita? Gw gemeteran sumpah" polii setengah berbisik kepada bela dan seketika menghentikan kegiatan makannya karena melihat seseorang dihadapannya
"Siapa sih?"gumam bella risih melihat tingkah laku polii, dilihatnya org tersebut, ternyata itu adalah pujaan hati polii, bella fikir ini adalah kesempatan emas polii untuk mengetahui namanya.
"Eh, tadi temen gw bilang tali sepatu lo lepas, coba cek deh," bella mencoba menyapa siswa laki laki didepan mereka ,sontak hal ini membuat polii terkejut, bukankah tadi dia tidak membisikkan soal tali sepatu? :/
"Oh iya, thank's yaa" ucapnya ramah, polii pun tersenyum ramah menjawab ucapan terimakasih dari lelaki ini,
"Eh btw nama lo siapa? Gw Angga pratama kelas XII Ipa 1," sahut siswa tersebut sembari memberikan tangannya kepada polii
"Gu..gu..gue polii, greysia polii dari kelas XI Ipa 2" ucap poli sedikit gemetaran memberikan tangannya,
"oh, nice name, oh ya, gw dluan ya, terimakasih tadi udh ngingetin gw" ucap angga pamit kemudian pergi dengan senyuman manisnya.
"Lo gila bell, gw hampir pingsan tau gak?" Tegas poli kepada bella,
"Hey bukan bellaetrix namanya kalau gak berhasil membuat lo kenalan sama si Angga itu" bella menjawab dengan nada bangga sementara polii hanya merasa lega dan tersenyum sendiri.
@@@
"Poliiiiii"teriak seseorang dengan suara yang amat polii kenal dari belakang, polii menoleh dan mendapati angga tengah berlari mengejarnya..
"Aduh, gw gimana? Apa gw pura2 ga denger aj?" Gumam polii dalam hati, namun ketika polii hendak melangkahkan kaki pergi, angga sudah ada dihadapannya membuat jantungnya seakan copot saking groginya,
"Lo..loo nyari gw ada apa?" Tanya polii sangat gugup
"Santai aja polii, gw cuma mau ngembaliin ini, nih buku lo jatoh disana tadi" angga menyerahkan sebuah buku bertuliskan nama "Greysia Polii"
"Oh, haha.. Makasih ya?" Polii menerima buku yang diberikan angga dengan tawa yang sedikit garing, yaah polii terlalu geer untuk mengira angga sengaja memanggilnya.
"Oh iya, lo suka buku2 sastra kaya gitu juga ya pol?" Tanya angga setelah polii menerima buku itu.
"Gw lumayan suka buku2 kaya gitu, kenapa? Lo juga suka ya?" Tanya poli kembali kepada angga,
"Iya gw suka banget, btw siang ini lo ada acara gak? Temenin gw kepameran buku yuk?"
"Ga ada acaara sih, tapu gw udh janji sama bella buat pulang bareng nga, gimana dong?" Jwab polii dengan raut wajah sedikit kecewa, seandainya saja dia bisa
menerima ajakan angga x_x
"Loh bukannya tadi gw denger hayom mau ngajak bella pergi ya?" Angg bertanya sembari memandang ganjil kepada polii, apakah polii menolak pergi dengannya atau poli benar2 tidak tau?
"Ah masa sih? Gw coba telfon bella dulu ya?" Polii mengeluarkan smartphonenya dari dalam saku, sesaat sebelum sebuah sms masuk dihapenya.
From : bella
Hey pol, terima ajakan angga ya? Gw sama hayom udh susah payah lo ngerencanain ini semua, jangan lupa, besok lu harus cerita, bye poli, muah :*
Polii yang baru saja menerima sms dari bella sontak terkejut, jadi ini semua kerjaan anak itu? Bener bener -_-
To : Bella
Kenapa lo ngerencanain ini? Kan gw mau semua natural,
From : Bella
kalo nunggu natural kelamaan polii -_-
Ya udh deh have fun ya?
Polii kembali menyimpan smartphonenya dan beralih memandang angga, "ehmm, ngga, kayaknya gw... "," udh ayuk, ntar kita telat" potong angga kemudian menarik tangan poli menuju parkiran.
"Nih pake" angga menyodorkan sebuah helm dan menyuruh polii memakai helm, polii menerima helm itu dan naik kemotor gede angga, tak pernah terfikir oleh polii jika dia akan pergi bersama angga dengan motor ini :|
@@@
"Apa? Kamu serius yang?" Tanya bella dengan wajah sedikit terkaget pada pacarnya.
"Iya yang, makanya aku aneh, kenapa kali ini angga mau ngjak polii jalan, selama ini dia ga mau coba ngajak polii jalan walaupun sebenarnya dia juga suka polii, karena kenyataan yang dihadapinya itu" hayom menjelaskan semua keganjilan yang dirasakannya pada angga
"Apa itu akan benar benar terjadi? Aku kasihan pada polii kalau sampai hal ini akan benar terjadi" lirih bella dengan sedikit sedih,
"Sayang, itu hanya perkiraan, semua bisa berubah kan? Kalaupun itu benar benar terjadi setidaknya polii sudah merasakan sedikit kebahagiaan bersama angga, coba kamu fikir, dia pasti akan menyesal kalau dia tidak kenal dengan angga, begitu juga dengan angga, mungkin itu alasan angga mau mengajak polii jalan hari ini " hayom mencoba menenangkan kekasihnya bella yang terlihat sangat mengkhawatirkan perasaan polii,
"Iya juga sih yang, makasih ya, kamu udh nenangin aku" bella kembali tersenyum memandang kekasihnya ini, hayom benar2 pria yg mengertinya.
"Iya sayang, tapi kamu harus janji satu hal padaku, kamu jangan menceritakan masalah ini sama polii, aku gak mau rahasia ini menyebar" pinta hayom kepada bella
"Pasti, aku juga tak ingin polii sedih, biarkan saja dia merasakan kebahagiaan ini walau sesaat.." Bella menyanggupi permintaan hayom sembari tersenyum
@@@
"Turun pol, kita udh sampe" ajak angga sembari membuka helm dan turun dari motornya.
"Kak angga,, horee kak angga datang.." Polii mendengar teriakan dan tawa bahagia dari beberapa anak kecil yang terlihat bahagia melihat angga datang,
"Hey, adik2, apa kabaarr?? Maaf yaa kaka baru bisa berkunjung sekarang, kaka lagi sibuk belajar, soalnya ada ujian" angga menjawab pertanyaan anak anak itu dengan senyum lepas, sepertinya kebahagiaan seperti ini lah yg dapat membuatnya melupakan masalahnya sejenak..
"Kak, kakak yang berdiri dekat motor kakak itu siapa? Pacar kak angga ya?" Salah satu anak didik angga bertanya membuat polii merasa sedikit malu sekaligus terkejut,
"Ooh, kakak itu namanya polii, dia teman sekolah kakak," angga menjelaskan siapa polii kepada adik2 yang bertanya
"Ooh itu kakak cantik yg kakak ceritain sama kita yaa? Ternyata kakak benar dia sangat cantik, walaupun rambutnya tidak panjang" celoteh satu anak perempuan dengan comel membuat polii sedikit malu.
"Udah udah, sekarang kita kesana yuk? Kaka bawa makan sama buku lhoo,, ada yang mau gak?" Ujar angga dan disambut teriakan histeris oleh anak2 tersebut,
"Mauuuuuu"
"Kalau gitu kita semua ngumpul disana ya? Rafi, ihsan, bayu, tolongin kaka bawa ini kesana ya?" Ryan mengambil buku dan makanan dan memberikannya kepada 3 anak
itu untuk dibawa ketengah lapangan.
"Bukannya tadi lo mau ngajakin kepameran buku sastra ya?" Tanya polii sedikit ganjil.
"Abis ini kita kepameran buku, lo ga keberatan kan?" Angga menjawab pertanyaan polii dengan sedikit ragu, takut kalau polii akan kecewa.
"Gapapa kok, justru gw seneng bisa lo ajak kesini, oh ya sini buku nya gw bantu bawa" polii mengambil satu kantong buku yang dipegang angga dan berjalan beriringan dengan angga
"Makasih polii," angga tersenyum, 1 nilai tambhan buat polii, rasanya dia semakin menyukai gadis ini, gadis yang ia tau juga menyukainya :D
"Hey adik2 sinii kak poli ada buku sama makanan, yang belum dapet ayo kesini" polii berteriak gembira kepada anak anak yang dapat didepannya saat ini,
"Maau kak," teriak anak anak yang ada dan kemudian berbaris menerima buku dan bingkisan dari polii, raut wajah mereka terlihat bahagia, sangat bhagia, polii sendiri malu pada dirinya, dirumah yang serba kecukupan terkadang dia lupa akan bersyukur, angga memberi satu pelajaran berharga buat polii. 
 
 Part 2

@@@

"Kenapa sih lo mau repot2 gini ngurusin mereka ngga?" Polii membuka pembicaraan disaat dia dan angga sedang berada disebuah pameran buku.

"Gw seneng sama yang namanya buku dan belajar, dan gw liat mereka sama sekali ga punya duit buat sekolah maupun beli buku jangankan buat itu pol, buat makan aja mereka susah, jadi selagi gw bisa, gw bakal bantuin mereka, karena gw ga tau sampai kapan akan hidup" angga menjelaskan semuanya menyisakan kesan bingung pada raut wajah polii,

"ga tau sampai kapan hidup?, maksudnya apa ngga?" Polii memberanikan dirinya bertanya maksud dari kata kata angga tadi,

"Gak ada maksud apa apa pol, kita sebagai manusia kan emang gatau sampai kapan kita akan hidup" jawab angga setenang mungkin, dia tidak sadar karena hampir saja membocorkan rahasia yang selama ini ia tutup rapat.

"Oh, iya angga, semua manusia bakal mati, tapi kalo disuruh berharap gw pengen umur kita panjang supaya bisa terus bareng sama lo, lo itu org yang sangat baik" ucap polii tulus, membuat angga merasakan sesak didadanya, tak mungkin kita bisa terus bersama polii.. (⌣́_⌣̀)

"Lo juga cewe yang baik penggemar rahasia gw" celetuk angga membuat polii merasa malu, bagaimana angga tau kalau polii penggemarnya?

"Maksud lo ngga?" Tanya polii pura2 tak mendengar,

"Udh ah lupain, yuk pulang" ajak angga kemudian menggandeng tangan polii menuju motor dan mengantarnya tepat didepan rumah


@@@

Angga terus terdiam memandangi hasil pemeriksaannya kali ini, sepertinya percuma saja dia terus minum obat dan kemo, umurnya tetap tak akan bertahan lama,
"Gw harus kuat, ini demi polii, gw nyesel baru berani ngajak dia sekarang, seandainya dari dulu mungkin waktu fw sama dya sedikit panjang" gumam angga terlihat sedikit kesal, dipandanginya obat obatan yang ada diatas meja belajarnya, seandainya dengan menenggak obat2 ini sekaligus dapat membuatnya sembuh, mungkin angga akan melakukannya, ia belum siap untuk dijemput sekaran, masih banyak hal yang ingin diraihnya, ia masih ingin menghabiskan banyak waktu bersama polii, polii, yaa angga ingat perkataan gadis itu tadi soRe

"Oh, iya angga, semua manusia bakal mati, tapi kalo disuruh berharap gw pengen umur kita panjang supaya bisa terus bareng sama lo, lo itu org yang sangat baik"

"Seandainya gw bisa, gw bakal lakuin itu pol, gw sayang sama loo, gw suka semua tentang loo, lo yang takut banget buat kenal gw, lo yang tomboy," lirih angga sambil memandangi foto polii yang ada dihadapaannya..

@@@

"Mamaaa, polii pulang" teriak polii sesampainya dirumah,

"Polii, kamu kemana aja baru pulang jam segini? Tadi siang juga kenapa nyuruh mang imang jemput mobil kamu? Kamu pulang bareng siapa?" Runtun mama polii bertanya, sepertinya dia sangat mengkhawatirkan anaknya satu ini x_x

"Mama, polii baik2 ajaa, mama tau gak? Tadi polii seneng bangeeettt,," polii menjawab pertanyaan mamanya dengan mata berkilau bahagia.

"Kamu kenapa sih polii? Aneh sekali" tanya mama poli sedikit curiga, tak biasanya dia seperti ini,

"Polii cuma seneng aja ma, udh ah, polii mau mandi dulu, dah mama mmuuach" polii beranjak menuju kamarnya setelah mencium mama,

"Annggaa thank's yaa, gw seneng banget hari ini bisa bareng sama lo, ternyata bella bener, gw ga akan bisa sama lo kalau ga mulai" polii tersenyum, betapa bahagianya dia, ketika akhirnya bisa jalan bareng angga, lelaki hebat dimatanyaa..

"Polii, gw dateng, lo lagi mandi yaa? Gw stay dikamar lo deh" teriak bella ketika didapatinya polii tidak ada dikamarnya, sepertinya polii baru pulang, pikir bella,
Bella duduk dikasur dan melihat sebuat laptop dengan layar dokumen yang masih terbuka, sepertinya itu isi curhatan polii.

(Hari ini, hari dimana gw bener bener seneng, seneng ga bisa dilukiskan dengan kata kata, orang yang selama ini gw kagumin bisa gw deketin, setelah gw kenal dia, gw sadar dia cowo hebat ditengah kesibukannya sekolah dia masih merhatiin anak anak yang kurang mampu, dia peduli sesama, dia gak kayak kebanyakan cowok yang cuek dan ga peduli, dia cowo yang sangat baik dan sempurna dimata gw, semoga aja gw dan dia akan terus bersamaa karena gw yakin dia juga menyukai gw.. ^^)

Bella terlihat syock membaca curhatan polii, shock dengan kenyataan yang ada, kenyataan yg dia tau kalau angga gak akan bisa wujudin kemauan polii..

"Eh bel, sejak kapan lo disitu? Lo baca curhatan gw ya?" Suara polii membuyarkan lamunan bella, seketika bella tersenyum dan melupakan ingatannya dulu..

"Ahaha, ciyee yang abis jalan bareng angga, gmna hari lo? Nyenengin gak?" Bella berusaha menghidupkan suasana hatinya yg tegang..

"Yaa seperti yang udh lo baca,, gw seneng banget tauuu, angga itu cowo baik nan dermawan,," sahut polii semangaatt..

"Masa sih?" Bella masih sedikit bingung, tak tau apa yang harus diucapkannya..

"Iyaa bel, gw rasa gw bukan cuma suka aja deh, tapi suka banget" ujar polii riang

"Wahaha,, bukannya dari dulu ye suka bangetnya?" Ledek bella membuat polii sedikit malu.

"Ah bella, ga ush diperjelas juga kalii" ucap polii sedikit maluu, wajahnya memerah saking malunya ketika digoda bella,


Part 3

@@@

Wajah polii bersemu merah ketika didapatinya angga tengah menunggunya didepan kelasnya, angga seketika melambai dan menghampiri polii ketika dilihatnya polii tengah berjalan menuju kelasnya.

"Pagi polii" sapa angga ramah, membuat polii seketika malu disambut dengan angga seperti ini,

"Pagi angga.." Jawab poli sedikit malu malu, bisa dirasakan bahwa suaranya berubah melembut,

"Ntar pulang sekolah bareng aku ya? Kamu ga bawa mobil kan?" Tanya angga ramah, polii keliatan sedikit berfikir, namun akhirnya mengiyakan ajak angga,

"Boleh, gak aku gak bawa mobil kok, ya udh, aku masuk kelas duluan ya? Bye angga," pamit polii ketika didengarnya bel tanda masuk berbunyi,

"Iyaa , bye polii" angga melempar senyum kemudian beranjak menuju kelasnya.
Polii tersenyum mengingat ia dan angga tadi tak lagi berelo+gue tapi aku kamu, ah angga benar2 membuatnya gila :$

@@@

"Waaah dari mana kamu tau tempat seindah ini ngga?" tanya polii dengan raut wajah takjub dan senang ketika udara didaerah puncak tinggi menerpa wjahnya.

"Tempat ini baru aku temuin pol, ini tempat terindah yang ditunjukkin oleh anak didik aku, mereka sangat baik pol" angga menjelaskan asal dimana dia tau tempat ini,

"Hm, menjadi kamu itu enak sekali ya ngga, udh pinter, ganteng baik, dermawan, disukai banyak org lagi.." Polii berujar sesuai dengan apa pendapatnya tentang angga, angga hanya tersenyum tipis, mungkin emang angga emang punya semua itu, tapi dia ga punya umur yang panjang buat terus bersama polii,

"Tapi ada satu hal yang ga ku punyaa poli," gumam angga pelan namun dapat didengar oleh polii,

"Oh iya? Apa itu ngga?" Tanya polii sedikit penasaran, ia bergeser dan menoleh kepada angga.

Angga hanya diam lalu menarik polii kepelukannya, dia memeluk polii erat, sangat erat seolah olah inilah pelukan terakhirnya bersama polii, angga merasa jika waktunya sudah semakin dekat

"Angga?" Ucap polii sedikit bingung dipeluk seerat ini oleh angga, dia dapat merasakan kehangatan sekaligus ketakutan dari diri angga, kenapa angga ketakutan? Bathin polii

"Please polii, biarkan aku memelukmu, aku merasa waktunya akan tiba" sahut angga sedikit cemas namun tetap memeluk polii dengan erat, polii terdiam, tak tau akan berbicara apa, dia hanya membiarkan angga memeluknya, dan kemudian ia membalas memeluk angga, membuat laki laki itu terlihat bahagia..

@@@

"Polii, walaupin aku gak tau sampai kapan akan bertahan, besok aku akan menembakmu, aku ingin disaat saat terakhirku menjadi pacarmu, aku ingin bahagia bersamamu" lirih angga sembari memandangi foto polii,,

"Anggaaa,, ayo makan dulu nak, abis itu minum obat" teriak mama angga dari bawah,

"hhhh" desah angga, percuma saja dia minum obat, waktu itu sudah semakin dekat ma.

Angga turun dengan uring2an dan enggan, dilihatnya mamanya tersenyum penuh harap, seakan angga akan tetap hidup selamanya bersamanya.

"Ayo sayang kita makan :D" mama angga kemudian mengambilkan nasi dan lauk sertaa obat angga.

"Maa, mau bagaimanapun angga gak bakal sembuh ma, angga akan mati, percuma semua inii" lirih angga melihat apa yang dilakukan ibunya itu,
"Angga, mati itu ditangan tuhan, dan kamu harus punya semangat hidup, setidaknya kamu hidup karena mama," ucap mama angga sedikit pelan, raut wajahnya berubah menjadi kecewa, dan angga tak suka itu,

"Mama, maafin angga, angga hanya sedikit frustasi menghadapi ini semua, mama jangan sedih, maafin angga ya?"Angga bangkit kemudian memeluk mamanya, dia sangat menyayangi mamanya :(

"Iya sayang, mama tau, maafin mama juga yah?" Mama angga balas memeluk anak bungsunya itu, anak yang paling dia sayang

Sementara itu polii hanya bisa tersenyum sendiri dikamarnya membayaangkan bagaimana angga memeluknya sedemikian erat, sampai sekarang rasa itu masih terasa oleh polii,,

"Angga benar benar bisa membuatku gila" gumam polii dalam hati dan terlelap dalam senyum bahagia..

@@@

Polii menunggu angga , lelaki itu mengajaknyaa bertemu ditaman belakang sekolah hari ini, polii yang tak sabar bertemu, sudah duluan nangkring disana, ia menunggu angga dengan sabar, lelaki itu sedikit banyak memang telah merubah dunianya..

"Polii, sudah lama menunggu?" Angga menyapa polii ketika dilihatnya gadis itu duduk ditaman belakang sekolah, ada yang berbeda dengan polii kali ini, angga merasa dia menjadi lebih feminim dari biasanya, gadis itu ternyata jauh lebih cantik, fikir angga.

"A..aku baru saja sampai angga" polii menjawab pertanyaan angga dengan sedikit gugup, dia takut angga akan mengejeknya dengan penampilannya yang baru ini.

Angga merasakan kalau polii sedikit gugup, mungkin dia malu dengan penampilan barunya pikir angga.

"Penampilanmu sekarang..."," kenapa? Tidak bagus ya? Kamu ga suka? Huh, ini semua ulah bella" potong polii dengan sekenanya sebelum angga menyuarakan pendapatnya,

"Bukan, kamu cantik, sangat cantik polii" ujar angga tersenyum manis, membuat pipi polii merona merah..

"Te..terimakasih angga"

"Polii,," kini nada suara angga berubah serius,,

"Ya angga" polii menjawab sapaan angga dengan sedikit gugup,

"Polii mungkin menurutmu ini terlalu cepat, tapi percayalah, aku menyukaimu sejak lama, aku tau bahwa kmu sering memperhatikanku setiap saat, dan kamu tau? Aku juga memperhatikanmu" ucap angga, polii hanya tertegun mendengarkannya..

"A..akuu sayang sama kamu polii, apa kamu mau terus bersamaku?" Tanya angga lirih, kemudian menatap polii sedikit ragu, apakah polii akan menerimanya?

Sementara itu wajah polii berubah menjadi seperti kepiting rebus yang sangat merah, bagaimana tidak, angga, sosok yang sangat dikaguminya menembaknya, apakah ini mungkin? :o

"Angga, aku yakin kamu sudah tau apa jawabannya, karena kamu tau aku adalah penggemar rahasiamu, aku menyukaimu sejak lama, dan kurasa aku mau" jawab polii tenang, berusaha sedikit menghilangkan perasaan nerveousnya..

"Sungguh?" Mata angga nampak berkaca2 mendengar jawaban dari polii, polii balas mengangguk dan kemudian angga memeluknya bahagia,
Angga tau apa yang dilakukannya adalah keegoisan, membiarkan polii jatuh kepelukannya sementara ia tau ia juga akan meninggalkan polii, namun apa daya, perasaan ini tak dapat ia bendung, ia ingin menjadi pacar polii sebelum dia pergi.. :|

Part 4

@@@

"Lo beneran jadian sama angga pol?" Ucap bella dengan shock mendengar berita yang baru saja disampaikan polii..

"Iyaa belaa,, gw seneng bangettt" ujar poli dengan nada bahagia,,
"Ta..taapii, kenapa bisa? Seharusnya kan?" Bella menggantung kalimatnya, hampir saja ia membocorkan rahasia angga..

"Seharusnya apa bel?" Tanya polii ganjil..

"Bukan apa apa, selamat yaa, jangan lupa traktir gw" ucap bila sedikit mengalihkan pembicaraan,,

"Ahaha, lo bisa ajaaa bel, tenang itu pasti" ucap poli dengan gelak tawa bahagia.. :D

@@@

Sudah 2 bulan lamanya polii dan angga berpacaran, dan itu berarti sebentar lagi waktunya akan tiba..

"Kamu kenapa pucat banget ngga?" Tanya polii pada angga ketika dilihatnya wajah angga begitu pucat, angga tertegun, bingung harus menjawab apa, dia tau penyakitnya makin parah sehingga wajahnya sering memucat..

"Sayang? Kenapa kamu pucat?" Ulang polii ketika dilihatnya angga menerawang jauh, angga tersenyum mendengar panggilan baru polii buatnya..

"Kamu manggil aku apa barusan?" Tanya angga mencoba mengalihkan prhatian poli..
Wajah polii bersemu merah ketika dia tahu tanpa sengaja dia memanggil angga dengan sebutan sayang..

"Sayang, kamu kenapa?" Ulang polii dengan sedikit malu..
Mata angga berkaca, kemudian ia menarik polii kedalam pelukannya, tak sanggup rasanyaa ia harus meninggalkan polii dan membayangkan polii sedih ditinggalkannya..

"Aku gak kenapa napa polii.. Hanyaa hanya saja aku sedang ada masalah,," jawab angga dengan masih memeluk poli..

"Kamu ada masalah apa?" Polii bertanya, sorot matanya lembut menatap angga..

"Aku gak ada masalah apa apa polii, aku hanya senang dengan panggilan barumu itu" jawab angga bohong..
"Sayang, aku cinta kamu, jangan pernah tinggalin aku ya?" Angga menyatakan perasaannya kembali terhadap polii membuat polii merasa malu, dengan pipi yang memerah..

"Aku juga cinta kamu, kamu pasti tau itu, kamu juga harus janji jangan pernah tinggalin aku" jawab polii dengan wajah yang masih merah malu, angga terdiam, bagaimana dia bisa berjanji?

"Angga?" Panggil polii karena angga tak kunjung menjawab pertanyaan polii :|
Angga hanya tersenyum kemudian kembali menarik polii kepelukannya, sesaat polii merasa aneh dengan sikap angga namun semua lenyap ketika angga melepas pelukannya dan menatap polii lekat dan kemudian mendekatkan wajahnya ke polii, polii hanya terdiam memandangi wajah orang yang dicintainya sedekat ini namun sesaat polii tersadar ketika wajah angga makin mendekat dan bibir mereka menyatu, yah, angga menciumnya, ciuman yang sangat lembut dibibir polii, itu ciuman pertama polii dan polii menikmatinya bersama orang yang dicintainya.

@@@

Sudah 2 hari polii tak mendapat kabar dari angga, mereka tak bertemu ataupun berkomunikasi selama 2 hari, polii bingung, tak tau harus berbuat apa, handphone angga ga aktif dan polii terlalu segan untuk berkunjung kerumah atau kekelas angga,
Tak terasa air mata polii berlinang, kenapa angga menghilang secara tiba tiba? Apa angga udh ga mau bertemu dengannya lagi? Apa benar selama ini angga hanya memanfaatkannya? Berbagai macam pemikiran negatif menyelimuti fikiran polii, sehingga ia sulit bernafas, apa yang harus ia lakukan? Tidak,aku ga boleh nangis, batin polii, kemudian dia menghapus air matanya.. "Gak gw gak boleh cengeng, gw harus mastiin semuanyaa," polii kemudian beranjak menuju kelas angga dilantai tiga namun hanya berani mencari angga dari jauh,,

"Polii, ngapain lo disini?" Sapa hayom tiba2 ketika melihat polii memperhatikan kelasnya dari jauh..

"Eh.. Gu..guee,, lo ngapain disini?" Polii balik bertanya untuk menghilangkan nerveousnya, tapi sepertinya bukan menghilangkan malah menambah..

"Ini kelas gw polii,, seharusnya gw yang nanya.." Jawab hayom sedikit kesal,, "udh jujur sama gw, ada apa?" Tanya hayom kemudian..
Polii berfikir, menimbang2 akankah ia bertanya pada hayom? Rasanya malu sekali bertanya seperti itu, namun hati kecilnya yang merindukan angga membuatnya bertekad untuk bertanya.

"Gu..gue mau tanya soal angga yom" akhirnya polii bersuara dan menimbulkan kerutan aneh di hayom, kenapa polii bertanya masalah angga, apakah,,apakah polii belum tau?

"Kenapa dengan angga pol?" Tanya hayom untuk menyelidiki lebih lanjut..

"Angga kenapa ga keliatan beberapa hari ini? Kenapa nomernya ga aktif? Padahal baru 2 hari yg lalu kami bersama sama" tanya polii beruntun dan hal itu membuat matanya panas berkaca, apa yang sebenarnya terjadi, angga dimana kamu..
Hayom terdiam mendengar pernyataan polii, sepertinya benar, gadis ini memang benar2 tidak tahu keberadaan angga dan pasti tidak tau kondisi angga sekarang..

"Pulang sekolah lu ikut gw, kita sama sama kerumah angga, dan gw bakal jelasiin semuanya ke elo," ucap hayom kemudian segera berlalu menuju kelasnya sebelum polii sempat bertanya..

"Menjelaskan apa?" Batin polii dalam hati, semuanya membuatnya bingung, membuat frustasi, namun ia akan tetap mengikuti hayom nanti untuk mencari kejelasan..

@@@

Sesuai janjinya hayom mengajak polii kerumah angga dan tentunya dia juga mengajak bella agar mempermudahnya menjelaskan semuanya kepada polii karena dia tahu bella adalah teman terdekat polii.

"Yuk pol, gw ajak sekalian bella ya?" Ujar angga ketika dia berada didepan kelas polii, polii hanya menganggukkan kepala, tak sanggup berbicara sedikitpun..
Hayom, bella dan polii menuju rumah angga, selama diperjalanan polii hanya terdiam, dan tak tau apa yang sebenarnya terjadi, bella dan hayom yang menyadari perubahan polii berusaha menghiburnya..

"Polii?" Sapa bella pertama kali kepada polii..

"Dimana angga? Apa yang kalian sembunyikan dari gw?" Sambar polii tegas, membuat hayom dan bella terdiam, mereka tak tahu harus menjawab apa..

"Ang..anggaa dirumahnya,," jawab hayom gugup,

"Kalian jujur sama aku? Apa yg kalian sembunyikan? Jawab jujur" ucap polii dengan nada sedikit keras..

"Ang..anggaaa sakit, diaa dirawat dirumah, diaa ga mau buat dirawat dirumah sakit" jawab hayom spontan, membuat bela membulatkan matanya..

"Hayom..!" Sentak bella berang mengingat hayom baru saja membocorkan rahasia angga..

"Polii berhak tau bella," jawab hayom kemudian melanjutkan pembicaraannya.

"Angga menderita penyakit kanker otak stadium akhir, dia sudah lama sakit dan tak
mau dirawat, dia selalu menganggap hidupnya akan tetap pendek walaupun ia dirawat.., tapii sejak bertemu lo polii, angga berubah, dia makin rajin minum obatnya,, tapi dia tetap gak berani untuk mengungkapkan perasaannya ke elo, meskipun dia tau lo juga suka sama dia, lo jadi secret admirernya, tapi entah kenapa tiba tiba dia memutuskan untuk jadian sama lo, mungkin karena dia cinta banget sama lo pol, dan semenjak itu semangat hidupnya naik semenjak jadian sama lo, tapi semua hampir sia2, hidupnya ga akan lama lagi" jelass hayom dengan nada terkecat, sementara bella pucat pasi disampingnya menunggu reaksi polii..
Polii hanya terdiam mendengar semuanya,, semua kenyataan bahwa selama ini angga sakit dan dia tidak mengetahuinya? Tetes air mata jatuh dipipinya, sedih begitu sedih, stadium akhir? Apakah waktunya hanya tinggal sebentar bersama angga? Tidak polii tidak akan siap dengan ini semua, tapi apa yang harus dia lakukan? Polii hanya terisak dalam diam, dan bella memeluknya untuk menenangkan polii..

@@@

Hayom, bella dan polii tiba dirumah angga tepat setelah mama angga menyuapinya makan, mama angga org yang baik dan ramah,

"Hayom, akhirnya kamu dateng juga, tante pengen minta tolong sayang" sapa mamanya saat pertama kali melihat hayom,
"Minta tolong apa tante? Angga kenapa?" Tanya hayom khawatir, bisa dilihat polii juga khawatir, namun dia menyimpannya dan hanya mendengar percakapan hayom dan mama angga..

"Angga baru aja tidur, tante ga bisa mastiin kondisinya, tante minta tolong kamu buat nyariin gadis bernama polii, karena angga selalu mengingau menyebut namanya" jawab mama angga membuat polii terdiam, ternyata angga memikirkannya selama ini, betapa bodohnya dia mengira bahwa angga hanya memanfaatkannya..

"Ini polii tante,,"hayom menjawab pertanyaan mama angga sembari menunjuk polii yang tengah terdiam, polii mengangkat wajahnya dan menyadari bahwa dia telah merenung sedari tadi,

"Polii tante,," polii mengulurkan tangannya kepada mama angga dan dibalas uluran tangan lembut oleh mamanya,

"Tante senang akhirnya bisa langsung bertemu kamu, kamu tau, kamu adalah salah satu alasan angga untuk tetap hidup selain tante" ujar mama angga sembari tersenyum menahan tangis, kemudian dia mengajak polii menuju kamar angga dilantai atas, "polii, tante mohon, kamu bisa ngebujuk angga buat dirawat, dia benar2 tak mau dirawat polii" pinta mama angga, dan dibalas anggukan oleh poli,,

"Polii akan berusaha tante"..

@@@

Polii memasuki kamar itu, kamar angga dan melihat angga yang terbaring lemah disana, tanpa terasa air matanya kembali mengalir,

"Angga, lo ngebohongin gw, kenapa lo gak bilang kalo elo sakit?" Isak polii, ternyata isakannya membuat angga terbangun, angga terkejut melihat polii dikamarnya dalam keadaan menangis,

"Kamu kenapa polii?" Tanya angga dengan suara lemah dan wajah yg pucat, membuat hati polii teriris,



"Kamu bohongin aku, kenapa kamu ga pernah cerita kalau kamu sebenarnya,
sebenarnya.." Suara polii tercekat, tak sanggup melanjutkan kata2nya, isak tangisnya makin terdengar jelas..

"Ssttt,, polii kamu jangan nangis, kamu kuat, aku tau itu,," ucap angga dengan tenang.., "aku engga apa apa, aku hanya butuh rumah dan org2 yg menyayangiku sebelum aku tidur selamanya,," tambah angga membuat polii semakin terisak,,

"Angga,, kamu harus dirawat, please aku mohon, kamu pasti sembuh, dan kamu ingat? Kamu masih punya janji sama aku.." Polii menjawab pertanyaan angga dengan sedikit tegas..

"Tapi polii, aku akan mati,, percuma saja rumah sakit itu.. Akuu..", "enggak angga, please aku mohon" potong polii sembari memeluk angga,, angga berusaha kembali menolak tawaran polii,, tapi polii kembali mendesaknya,, angga tak punya pilihan lain selain mengiyakannya, ia membalas pelukan polii dan mencium keningnya,,

"Baiklah polii aku akan berjuang demi kamu, mama dan org2 yang aku sayang serta menyayangiku" jawab angga membuat polii tersenyum

"Terimakasih angga" polii kembali memeluk angga dan menyuruh angga beristirahat,
Tapi disisi lain, mereka tak menyadari bahwa ada seseorang yang melihat mereka dari luar pintu kamar angga yang terbuka, tatapannya tak bisa dibaca, antara sedih, kecewa, cemburu dan juga bahagia..

"Sepertinya aku memang tak akan bisa menggantikannya untukmu, cintamu terlalu dalam untuknya.." Gumam seseorang tersebut kemudian berlalu meninggalkan kamar angga dengan perasaann yang kacau.. 
 
 Part 5

@@@

Akhirnya angga mau untuk dirawat dirumah sakit, semua orang sibuk mengkhawatirkannya, termasuk polii yang selalu setia menemani angga, kebetulan saat ini liburan sekolah telah tiba, jadi polii bisa leluasa menemani angga setiap hari, namun semua hampir sia sia karena kondisi angga yang tak kunjung membaik..
"Polii, kamu pulang ya? Kamu sudah terlalu lama disini, aku takut kamu kelelahan," bujuk angga ketika dilihatnya polii masih setia menemaninya dirumah sakit,,,

"Enggak papa angga, aku engga keberatan kok," jawab polii masih dengan senyumnya..

"Tapi polii,,","iyaa entar aku pulang kalo kamu udh istirahat ya" jawab polii yang akhirnya menyerah berdebat dengan angga..

"Polii,, kamu tau semua ini sia sia? Kondisiku makin memburuk, dan kamu tau, aku bisa mati kapan saja,," ucap angga membuat polii tertegun, polii juga menyadari akan hal itu, tapi dia tak rela jika angga harus benar benar meninggalkannya..

"Kamu ngomong apa? Kamu janji apa sama aku ngga?" Ucap polii sedikit berang..

"Yah aku tau pol, tapii,, kamu pasti punya pemikiran yg sama, bahwa umur aku enggak akan lama" jawab angga dengan nada sedikit tegas menyadarkan polii bahwa keseluruhan dri ucapan angga benar, dokterpun telah mendiagnosa seperti itu, tapi itu diagnosa dokter, polii tak mau mempercayai karena dokter bukan tuhan,,
polii dan angga sama sama terdiam, tenggelam dalam pemikiran masing2 sampai saat ketika seseorang itu masuk, membuyarkan lamunan angga dan polii, apa? Polii,, polii tak boleh melihatnya namun semuaa terlambat, polii melihatnya..

@@@

angga sepertinya menyadari keterkejutan dari ahsan, saudara kembarnya,, dia memang sengaja menyuruh ahsan datang walaupun dia tau polii masih ada disini, angga tau bahwa ahsan memang tak ingin menampakkan wajahnya didepan polii, tapi menurut angga, ahsan adalah org yang tepat untuk menggantikannya bersama polii setelah dia tiada..

"Angga,," panggil ahsan berusaha menghilangkan canggung dan kikuk yg tercipta dipertemuan kali ini..

"Ahsan,, maa..maafkan aku, waktunya tidak tepat," jawab angga mencoba membuat dirinya seolah ikut terkejut, sementara polii entah kenapa merasa pernah bertemu dengan ahsan, entah dimana..

Wajah ahsan dan angga tidak terlalu mirip karena bukan kembar yang identik, tapi polii tau dia memang pernah bertemu ahsan sebelumnyya..




#flashback on

"Aku mau menjauh darimu greys,, aku tak bisa lagi bersamamu, kau terlalu buruk dan membawa pengaruh buruk bagiku.." Ucap ahsan sembari menatap polii dengan tatapan meyakinkan..

"Ta..tapi ahsan, bukankah kau berkata bahwa kau mencintaiku?" Tanyaa greys dengan nada suara bergetar..

"Itu dlu, sebelum aku menyadari bahwa kau berdampak buruk bagiku.. Sekarang jangan pernah menampakkan diri dihadapanku lagi,, dan aku berjanji juga tak akan menampakkan diri dihadapanmu.." Ucap ahsan tegas kemudian berlalu meninggalkan greys yang terdiam di taman itu..

#flashback off,,

Yaa, polii ingat,, ahsan adalah seseorang yang jugaa pernah mengisi hatinya sebelum dia pindah kesekolah yang mempertemukannya dengan angga..

Ya, dlu polii memang bersekolah satu sekolah dengan ahsan, kk kelas yang dicintai dan mencintanya.. Namun setelah kakk kelas itu memutuskannya, polii tak sanggup lagi berada disana dan memutuskan untuk menjauh .. Sejak saat itu ia merubah panggilan namanya dari greys menjadi polii..

Dan semenjak itulah polii takut untuk jatuh cinta, karena sosok ahsan telah membuatnya trauma, bahkan polii berusaha keras mengubur ahsan jauh2 dihati nya sehingga dia lupa bahwa dia pernah saling mencintai bersama ahsan,,

Namun kemudian sosok angga hadir, membuatnya merasa suka, bahagia dan membuatnya cinta, tapi dia takut angga akan berbuat seperti ahsan meninggalkannya disaat dia sudah benar benar cinta, sepertinya benar, angga akan meninggalkannya walaupun dengan cara yg berbeda dengan ahsan, karena angga akan meninggalkannya menghadap pencipta..


@@@

"Karena kebetulan kau disini, maukah kau mengantarkan polii pulang untukku?" Tanya angga membuat polii dan ahsan sama sama terdiam, termasuk ahsan, apa yang dilakukan saudaranya?

"Tapi angga, aku bisa pulang sendiri," jawab polii gelagapan..

"Ga apa apa sayang, ahsan bersedia kok mengantarkan mu pulang" jawab angga menekankan kata2 sayang seketika membuat ahsan membulatkan mata pertanda cemburu, yah dia memang masih mencintai polii..

"Iya polii, kebetulan arah yang akan kutuju searah dengan rumahmu," jawab ahsan tenang..

"Baiklah, aku pulang dlu ya angga,, ingat aku akan kembali lagi," jawab polii berpamitan kepada angga,

"Iya, love u polii," jawab angga tersenyum

"Love u too," jawab polii

Angga melihat polii dan ahsan keluar dari pintu kamar ruangannya, perasaaanya lega, semoga mereka bisa kembali bersatu sehingga perasaannya akan tenang bila meninggalkan dunia ini.. :D

Part 6

@@@

"apa kabar greys,, ehm, maksudku polii.." Ahsan membuka pembicaraan ketika mereka baru saja jalan dari rumah sakit menuju rumah polii..

"Kabarku tak pernah baik, selalu merasakan bagaimana sakitnya ketika diberi harapan yang tinggi kemudian dihempaskan kebawah,," ucap polii dengan nada datar namun menusuk, ahsan terdiam, dia tau bahwa sebagian dari kata kata polii bermaksud menyindirnya..
"Angga memang sudah lama sakit, dan diaa tidak pernah mempunyai pacar sebelumnya,, awalnya aku merasa aneh ketika dia bercerita bahwa dia akan menembak seorang gadis yang menurutnya istimewa dan gadis itu menyukainya dalam diam,, dan aku tak percaya bahwa gadis itu adalah kau polii, karena aku tau bahwa kamu punya traumatik sendiri terhadap seorang laki laki.." Jawab ahsan dengan datar dan memelankan sedikit suaranya dibagian terakhir kalimatnya..

"Fikirmu karena siapa aku seperti itu?" Batin polii dalam hati..

"Aku tak tau kenapa, aku melihat angga begitu tegar, baik, pintar, ramah dan peduli sesama,, dan angga juga yang membuatku berhasil melupakanmu ahsan," polii menjelaskan semua alasannya dan tanpa sadar dia telah menyebutkan nama ahsan diujung kalimatnya..

"Angga memang orang yang baik, sangat berbanding terbalik denganku,," jawab ahsan lemah membuat polii memandang wajahnya yang tanpa ekspresi meskipun nada suaranya berubah melemah..

Polii hanya diam, tak tau harus berkata apa, dia juga tak berniat untuk membahas masalahnya dan ahsan dlu,, dia masih cemas memikirkan angga yang sendirian dirumah sakit..

@@@

Sepeninggal polii dan ahsan , angga menulis sebuah surat, mungkin surat terakhirnya,, entahlah, angga juga sudah tau bahwa polii dan ahsan dlunya pernah mempunyai hubungan yang dekat, namun tiba2 ahsan memutuskannya karena ahsan tak ingin angga merasa iri, dia akan mempunyai pacar lagi ketika angga sudah punya pacar, dia sangat menyayangi dan menjaga perasaan angga, namun semua tak semudah pemikiran ahsan, ketika tiba2 polii pindah sekolah dan meninggalkannya, ketika mereka bertemu polii ternyata menjalin hubungan dengan saudara kembarnya, sejak saat itulah ahsan berusaha untuk tak menampakkan jati dirinya lagi didepan polii...

"Kau memang saudara terbaikku ahsan, kamu membuatku merasa bahagia disisa umurku dan kau membuatku tenang ketika aku tau bahwa kau lah org yang bisa menjaga polii..." Ucap angga tersenyum ketika surat yng ditulisnya selesai.. :D

"Angga, kenapa kau masih terjaga? Bukankah kau berkata ingin tidur?" Tanya ahsan tiba tiba ketika dia kembali kerumah sakit,

"Aku terlalu lelah untuk tidur, toh aku juga akan tidur selamanya nanti," ucap angga membuat ahsan merasa sedih,,

"Angga,, kenapa selalu berbicara seperti itu?" Ucap ahsan sedih dan terluka,

"Jangan menghiburku ahsan,, aku berterimakasih padamu, kau mengalah begitu banyak,," ucap angga sambil menatap ahsan haru,,

"Maksudmu?" Tanya ahsan ganjil..

"Maaf kalau aku lancang membuka note dihapemu, aku melihat notemu belum tertutup dan aku membaca semuanya,, ternyata dibalik sikap cuekmu kau sangat menyayangiku, terimakasih ahsan,,"ucap angga memeluk ahsan yg duduk disebelahnya..

"Kau saudara kembarku, aku cukup sempurna dan aku tak bisa membantumu, dan menurutku dengan begini aku bisa merasakan apa yang kau rasakan ngga.." Ucap ahsan tersenyum haru..

"Ini,," angga mengeluarkan surat yang baru saja ditulisnya tadi,,

"Apa ini?" Tanya ahsan bingung..

"Aku ingin menitipkan ini untuk polii, berikan padanya jika aku tiada,," jwab angga tenang sambil tersenyum..

"Angga.." , "ahsan," jawab angga tertawa jahil.,

"Oke" jawab ahsan tersenyum pilu..

@@@

Polii masuk kekamarnya dan merebahkan tubuhnya dikasur, fikirannya melayang, teringat akan ahsan dan angga,, dua saudara itu telah membuatnya gila,, mereka berdua sama sama membuat polii bahagia dan meninggalkan polii begitu saja,, polii sangat ingat ketika pertama bertemu ahsan rasanya sama dengan apa yg dirasakannya ketika bertemu dengan angga

#flashback on

"Aku menyukai mu greys, aku tulus, apakah kamu mau bersamaku?" Tanya ahsan dengan wajah serius bercampur takut..
Greysia terdiam,,
"Greysia polii??" Panggil ahsan tiba tiba mengagetkan lamunan polii..
"Iya ahsan, aku mau,," jawab greys tersenyum bahagia,,
"Benarkah? Terimakasih greys.." Ucap ahsan sumringah dan langsung memeluk greysia..

#flashback off

Yaa,, polii ingat semuanya, semua hampir sama, angga dan ahsan memang sedikit mirip,, oh tuhan,, mengapa kau mengirimkan dua kakak beradik itu untuk membuatku merasakan indahnya cinta dan pedihnya ketertinggalan..

@@@

"Poliii,,, ahsan didepan rumah dan bilang kamu harus segera kerumah sakit sekarang.." Ucap mama polii sembari menggeedor pintu kamar anak perempuannya itu,,

Polii yang baru saja tertidur lantas bangun dan mencerna setiap kata kata mamanya, ahsan dirumah dan rumah sakit? Angga? Polii bangkit dan keluar kamar secepat kilat, mendapati ahsan tengah menunggunya..

"Maaf mengganggumu malam2 begini, tapi angga, angga, diaa harus bertemu kau segera" ucap ahsan terbata bata dan dengan wajah kalut..

"Iyaa, ayo kita pergi sekarang" ajak polii dan berpamitan pada mamanya..

@@@

Polii dan ahsan sampai dirumah sakit tepat waktu , karena saat itu mama ahsan dan juga angga memberitahu bahwa angga menunggu polii dan juga ahsan sedari tadi,,
"Syukurlah kalian datang nak, ayo masuk, angga dari tadi menunggu kalian.. Mama takut kalau,," mama angga diam dan tak sanggup melanjutkan kata katanya.. "Sudah masuk" akhirnya mama meyuruh mereka masuk..
Polii dan ahsan mengangguk kemudian masuk kekmar inap angga, angga semakin pucat dan tak berdaya, apa ini? Polii tak suka pemandangan seperti ini, jika tak ada angga, siapakah yang akan menjaganya? Siapakah yang akan menemaninya?

"Ahsan,, polii.. Akhirnya kalian datang,," ucap angga dengan susah payah.. Ahsan dan polii mengambil tempat disamping kiri dan kanan angga..

"Polii, terimakasih untuk semuanya.. Aku menyayangimu, terimakasih telah menjadi gadis pertama dan terakhir dihidupku.. Berjanjilah kau akan tetap tersenyum apapun yang terjadi, karena poliiku adalah wanita tegar.." Lirih angga menahan tangis sembari tersenyum..

"Angga,, aku.. Kumohon jangan tinggalkan aku,, aku menyayangimu juga ngga,, aku cuma punya kamu,, a..aku.." Suara poli tercekat dan tertahan, tak sanggup menahan tangisnya yang akan pecah,,

"Sstt,, aku sudah bilangkan kalau pacarku adalah wanita yang kuat?, berjanjilah padaku polii.."
sejenak polii ragu dan masih menangis, namun kemudian ia menganggukan kepalanya setuju..

"Iya aku berjanji,," lirih polii sembari terisak..

"Ahsan.. Polii,, kalian adalah tokoh terbaik dihidupku, berjanjilah untuk bersama.." Ucap angga dengan sulit..

Ahsan hanya mengangguk, begitu juga polii..

"Sudah angga, istirahatlah, kau akan sembuh,," isak polii tenang ditelinga angga,,

"Iya polii, aku akan beristirahat, karena aku sudah dijemput,, ingat aku menyayangimu.." Ucap angga dan kemudian..

Teeeettttttttttt.. Mesin detak jantungnya berhenti, angga kaku tak bergerak, detik itu juga tangis poli pecah,,
"Anggaaaaaaaaaaaa,,," tangis polii terisak keras sembari memegang wajah angga yang kaku.. Ahsan yang melihat hal itu pun tak sanggup berkata kata dia hanya memeluk polii dari belakang, dia juga merasakan pedih yang sama dengan pedihnya polii..

"Polii tenang polii, ikhlaskan angga" ucapnya mencoba menenangkan polii..

"Enggak ahsan, enggak, ahsaan jawab akuu, angga cuma pingsan kan? Nanti dia akan bangun kan?" Isak polii semakin keras terdengar, membuat hati ahsan serasa tersayat, ahsan hanya bisa memeluk polii berharap polii dapat merasa ketenangan dipeluknya, namun semua tak lama ketika polii ambruk dan pingsan..

Part 7

@@@

Semua yang menyangkut pemakaman angga telah selesai,, semua keluarga serta teman2nya ikut hadir,, termasuk disana polii juga ahsan, polii ditemani bella dan juga hayom, semua terasa menyesakkan bagi polii,, semua,, hal hal yang indah bersama angga, impiannya yg terwujud menjadi pacar angga, semua pupus,, semua tinggal kenangan...

"Polii, sudah ayo kita pulang, ikhlaskan angga.. Gw yakin sekarang dia udah tenang disana,," ajak bella pelan sembari memeluk polii dari belakang..

"Kenapaa,, kenapa semua yang terasa indah buat gw harus ninggalin gw bel? Kenapa semua hanya singkat terasa buat gw? Kenapa?" Isak polii tertahan,, ia menangis terisak isak dengan suara yang sangat memilukan..

"Poli.. Lo mesti yakin kalau ada rencana indah dibalik semua ini, semua ada hikmahnya polii" jelas bella tenang, namun sia sia.. Polii tak mendengarnya ia tetap terisak disana

"Gw mau angga.. Gw mau dia tetap disini bella.. Hiks hiks" isak polii makin kuat terdengar membuat bella makin merasakan kepedihan yang sama, kepedihan polii.. Sebersit ada rasa penyesalan didirinya, mengapa ia membiarkan polii jatuh terlalu dalam di angga hingga membuat polii terpuruk begitu dalam ketika angga telah tiada...
"Bella, hayom, kalian dluan saja,, aku akan menemani polii dan mengantarnya pulang nanti" ucap ahsan yang tiba tiba sudah berada dibelakang mereka, ya ahsan memang sempat pulang mengantar mamanya tadi.. Berbeda dengan polii, mama dan keluarga angga lebih tenang dan lebih bisa ikhlas dengan kepergian angga, karena mereka sudah tau hidup angga akan berakhir..

"Ya udah bel, mungkin polii emang butuh waktu sendiri, kita biarkan saja dia disini, lagi pula sudah ada ahsan yang berjanji untuk mengantarnya pulang" ajak hayom kepada bella..

"Tapi yom?", "ayo bella" potong hayom sembari menarik tangan bella berdiri..

"Polii gw pulang dluan, ingat lo mesti ikhlas, dan kalo lo butuh tempat untuk bersandar, ingat ada gw" ucap bella lirih, dan hanya mendapat anggukan dari poli...
Setelah bella dan hayom pergi, tinggallah disana ahsan serta polii yang masih melihat sedih kepada nisan angga..

"Polii..", panggil ahsan lirih mencoba membujuk polii untuk pulang..

"Kenapa.. Kenapa san, kenapa semua ninggalin gw? Apa salah gw?, apakah gw emang ditakdirkan untuk ditinggalkan??" Isak polii, namun kali ini isakannya terdengar lebih pelan namun tetap memilukan..

"Greys.. Maksud gw Polii.. Gw ga tau harus bicara apa , tapi perlu lo tau, kalau gw punya alasan tersendiri waktu itu, dan penyebab kesedihan lo ini juga berasal dari gw, kalau aja waktu itu gw ga ngelepasin lu, mungkin elo ga akan sesedih ini.." Ucap ahsan tertahan.. Polii hanya terdiam dan terus menangis, ahsan membiarkannya menangis dan memeluknya dari belakang, dia tau bahwa polii hanya butuh dukungan, bukan penjelasan.. Polii sangat rapuh saat ini..

@@@

Polii pulang kerumah diantar ahsan, sebelum pamit, ahsan memberikan sepucuk surat dan sebuah kotak sepertinya kotak perhiasan buat polii.. Itu semua titipan angga,

"Angga,, kenapa kamu ninggalin aku? Kenapa kamu ingkar janji angga?" Lirih polii sembari menatap surat dan kotak perhiasan titipan angga..
Polii membuka surat itu dan membacanya.. Surat dari angga..

Dear polii,
Mungkin setelah kamu membaca surat ini, aku telah tiadaa.. Aku mungkin telah berada dialam yang lain, alam yang berbeda denganmu..
Maafkan aku telah masuk kekehidupanmu dan membuatmu sebegitu terluka seperti saat ini.. Aku tak berencana untuk masuk kehidupmu, meskipun aku mencintaimu dan akupun tau bahwa kau mencintaiku.. namun polii, aku tak bisa menahan, aku tak ingin meninggal sebelum aku bisa menyatakan perasaanku kepadamu, mungkin ini adalah sebuah keegoisan, tapi maafkan aku, aku hanya ingin bersamamu disisa akhir hidupku..
Aku tau bahwa ahsan dan kamu pernah punya sebuah hubungan spesial dan aku merusak semuanya.. Ahsan meninggalkanmu karena dia ingin merasakan apa yang kurasakan, dia ingin menjaga perasaanku, dan dia berjanji bahwa dia akan mempunyai pacar setelah aku mempunyai pacar, ketika akhirnya aku mempunyai pacar, dia kembali harus mengalah karena pacarku adalah kau polii, org yang amat sangat dicintainya sampai saat ini..
Aku harap, kau dan ahsan dapat kembali bersama, tapi polii, aku harap ingatlah aku sebagai orang yang pernah mengisi hatimu.. Aku mencintaimu polii gadis pertama dan terakhir dihidupku..

With love

Angga..

Air mata polii menetes tepat diatas tulisan nama angga.. Polii menangis sejadi jadinya,, angga.. Kenapa secepat ini kau meninggalkanku,, dan satu kebenaran lagi didapatnya, bahwa ahsan meninggalkannya karena angga. Betapa berharganya angga bagi ahsan sehingga ia meninggalkan polii..

Angga memang org baik dan patut untuk dijadikan org yang berharga, polii mengakui itu, dari awal dia menjadi stalker, jadian dan bahkan angga meninggalpun, angga tetap ada dihatinya.. Org yg berharga dihidupnya..

Polii membuka kotak perhiasaan yang digenggamnya, Ia melihat sebuah kalung berliontinkan huruf A dan G, kenapa a dan g?
Polii melihat secarik kertas..
A bisa kau gunakan sebagai angga atau ahsan. Dan G, adalah namamu, Greysia polii, karena ahsan lebih suka memanggilmu greys maka liontin ini aku pilih huruf G..
"Argh,, anggaaaa.." Teriak polii dalam lirih tangisnya..

@@@

Sehabis mengantar polii pulang, ahsan kembali kemakam angga,, entah sudah berapa kali ia pulang pergi makam ini..

"Angga,, jika bisa aku ingin menggantikanmu disana, biarlah aku yang mati dan kamu yang hidup.. Biarkan aku yang merasakn sakit,, karena mungkin sakit yang akan penyakit tidak akan terasa sesakit ini ngga, sakitnya aku melihat greys sedemikian terluka.." Hiks.. Isak ahsan menangis didepan nisan angga saudaranya...

"Ta..tapi aku telah berjanji padamu, janji untuk menjaga greys dan membuat greys bahagia, aku janji akan memenuhinya meskipun aku tau itu sulit dan butuh waktu yang lama" sambung ahsan menatap lirih nisan angga

#flashback on

"Lo harus janji san, lo harus jagain polii buat gw, gw sayang sama dia, dan..dan maafin gw udah ngebuat elo ngalah, elo saudara kembar yang sangat berarti buat gw.." Ucap angga lirih menatap ahsan penuh harap..
"Ta..tapi angga, lo harus yakin lo bakal sembuh, dan gw ga bisa pastiin apakah greys, eh maksud gw polii mau maafin gw" jawab ahsan dengan nada lemah,
"Ge ngerasa waktu gw udah dekat ahsan, dan gw yakin bahwa polii akan maafin lo san..
"Ta..tapi", "san please" ucap angga lirih sembari memohon kepada ahsan..
"Oke angga, gw janji sama lo"

#flashback off

Ahsan meninggalkan makam angga dengan perasaan sedikit lega usai mengatakan bahwa dia berjanji akan menjaga polii dan membuat polii bahagia..


Part 8 End

@@@

2 minggu semenjak kematian angga polii kembali masuk sekolah seperti biasanya, dia sudah sedikit ikhlas dengan kematian angga,, namun tak bisa dipungkiri, dia tidak seceria dulu,

Ahsan pun menepati janjinya kepada angga, tetap menjadi pelindung polii, dia tetap mencintai polii walaupun dia tau tak semudah itu polii akan menerimanya..

Munchowaelso munchowaelso..
Nada sms handphone polii berbunyi tanda ada sebuah pesan masuk,, polii membuka pesan tersebut, pesan dari ahsan..

From: Ahsan
Aku tunggu didepan sekolah, tetap semangat polii.. (҂'̀⌣'́)9

Polii membaca ulang pesan yang diterima dari ahsan, apa? Kamu? Ahsan memanggil kamu? Bukan lo lagi? Entah kenapa hati polii mendadak hangat mendengar panggilan itu dari ahsan..

@@@

Ahsan menepati janjinya menunggu polii didepan sekolahnya..
"Hei polii.." Sapa ahsan pertama kali saat polii sampai tepat didepan wajahnya..

"Hai ahsan,," polii sedikit terdiam ketika melihat ahsan menggunakan motor ini, ya motor ini adalah motor angga, motor yang dlu membawa angga dan polii berkelana..

"Polii,, kamu mungkin kaget soal motor yang kubawa,, taa..tapi kurasa motor ini butuh dijalankan.." Ucap angga seolah membaca fikiran poli..

"Tak apa ahsan.."

"Kamu mau kemana?" Ahsan menanyakan tujuan polii sepulang sekolah ini, karena dia siap mengantar polii kemana saja..

"Aku.. Maukah kau mengantarku kesuatu tempat?" Tanya polii ragu kepada ahsan..

"Kemana poli?"

"Kesebuah tempat dimana angga selalu menghabiskan waktunya menyantuni anak anak yg kurang mampu.." Jawab polii tenang dan meninggalkan raut wajah bingung pada ahsan.. Sepertinya ahsan tak tau..

"Menyantuni? Maksudmu polii?" Tanya ahsan dengan nada bingung..

"Ya ahsan, apa kamu ga tau kalo angga suka kesana?" Polii kembali bertanya bingung, mungkinkah ahsan benar benar tak tahu?

"Aku gak tau polii, ya udh, kita langsung kesana yaa.." Ajak ahsan membawa polii menuju tempat dimana angga sering menghabiskan waktunya..

@@@

Taman itu terlihat lengang, berbeda sekali dengan kondisi dulu, dimana polii pertama kali kesini bersama angga, mereka disambut anak anak kecil yang sangat baik dan ramah kepada mereka, namun sepertinya anak anak kecil itu tak berkumpul..

"Kak polii?" Sapa rafiddias, salah satu anak yang suka berkumpul ditaman itu..

"Rafi, apa kabar? Kemana yang lain?" Tanya polii beruntun kepada rafi..

"Teman teman yang lain ada disana kak, akhirnya kak polii datang.. Kami kiraa semenjak meninggalnya kak angga, tak akan ada lagi yg memperhatikan kami, termasuk kakak" ujar rafi dengan nada yang sedikit bahagia sekaligus lega ketika polii akhirnya mengunjunginya dan juga teman temannya..

"Kakak ga akan lupa dengan kalian, kalian tau, kakak akan menggantikan kak angga menemani kalian.." Polii berujar tulus, seulas senyum terkembang dibibirnya membuat ahsan terkagum akannya, angga memang merubah polii menjadi wanita baik seutuhnya..

"Terimakasih kak, ayoo kita temui teman teman yang lain.." Rafi mengajak polii seta ahsan menuju, taman dimana teman2 sebangsa rafi berkumpul..
"Kak polii, kak polii.." Ujar anak anak itu bergantian dengan nada gembira ketika melihat polii datang..

"Hey, apa kabar, kakak merindukan kalian.." Ujar polii ramah kemudian menyalami mereka satu satu..

"Kabar baik kak, kak polii akhirnya kakak datang, kami kira, kakak sudah tak peduli lagi pada kami.." Tukas banyu membuat polii tersenyum..

"Tidak, kakak akan sering bermain kesini, kalian tenang saja.." Ucap polii ramah seraya tersenyum, namun seketika dia lupa memperkenalkan ahsan yang sedari tadi berdiri disampingnya..

"Oh iya, perkenalkan, ini ka ahsan, saudara kembarnya kak angga.." Ucap polii sembari tersenyum memperkenalkan ahsan..

"Hey, saya ahsan, senang bertemu kalian semua.." Ahsan memperkenalkan dirinya sembari tersenyum, mungkin mulai saat ini ia akan membantu polii menjalankan tugas angga membantu anak anak disini..

"Halo kak ahsan, senang bertemu dengan kakak, semoga kakak sama baiknya dengan kak angga.." Anak anak disana menyapa dan menyambut baik kehadiran ahsan..

@@@

Polii kembali membuka dan membaca isi surat terakhir dari angga, namun kali ini berbeda, perasaannya terasa lebih hangat, bukan lagi perasaan sedih.. Entahlah, polii tak tau mengapa, namun satu hal yang pasti, dia sudah merelakan angga sepenuhnya..

"Polii,, ada ahsan didepan, katanya dia mau mengajakmu kesuatu tempat, mama mau kerumah temen, kamu temui ahsan yaa?" Panggil mama polii didepan pintu kamarnya..

"Iya maa.. Hati hati yaa.." Ucap polii kemudian menutup surat yang dibacanya tadi dan menyimpannya baik baik di dalam lacinya..

"Ahsan? Ada apa?" Tanya polii ketika didapatinya ahsan menunggunya diruang tamu..
"Polii, bisa ikut aku sebentar?" Ahsan balik bertanya kepada polii dengan tampang memohon.

"Okey ahsan" polii menjawab dan tanpa disangka ahsan langsung menariknya menuju motor dan melajukan motor itu kesuatu tempat.. Tempat yang polii tau pernah menjadi tempat favoritnya dan ahsan dulu..

@@@

Sejenak polii hanya terdiam duduk disalah satu bangku taman, memejamkan matanya dan membiarkan angin menampar wajahnya dengan lembut, polii sangat menyukai pemandangan dan suasana tempat ini..

"Polii.." Sapa ahsan pertama kali membuka pembicaraan..

"Ya ahsan, ada apa?" Tanya polii masih memandang kedepan,

"Aku mengajakmu kesini karena aku ingin berpamitan" ujar ahsan membuat polii membuka matanya dan kembali terdiam, berpamitan? Oh tuhan, harus berapa kali dia merasakan ditinggalkan?

"Jangan salah paham polii, aku hanya pergi 2 tahun untuk melanjutkan kuliahku disana, setelah itu aku akan kembali menemanimu.." Ucap ahsan seolah olah bisa membaca fikiran polii, namun polii hanya diam, matanya menerawang, entah kenapa tiba tiba matanya memanas mengingat ahsan akan meninggalkannya selama 2 tahun, 2 tahun bukanlah waktu singkat..

"Polii??" Ahsan kembali menyapa polii ketika dilihatnya poli tak menjawab.., "apaa, apa kau mau aku tetap tinggal dan tak pergi?" Tanya ahsan lembut kepada poli..

"Tidak ahsan, pergilah, aku ga papa,, aku gak mau menjadi penghalang untukmu meraih mimpi dan cita citamu.." Ucap polii datar dengan nada melemah,

"Ta..tapi aku gak akan pergi sebelum kamu benar benar mengijinkannya.." Ujar angga dengan nada serius membuat polii sedikit terkejut..

"Kenapa? Apa karena tanggung jawab dan janjimu pada angga?" tembak polii dengan tiba tiba membuat ahsan membelalakkan matanya..
"Enggak polii, bukan karena itu..tapi lebih karena..", "karena apa?" Potong polii tiba tiba,,

"Karena aku masih mencintaimu polii.." Ucap ahsan dengan nada keras membuat polii seketika menatap ahsan..

"Apa ahsan?" tanya polii mencoba memastikan jawaban ahsan,

"Karena, karena aku mencintaimu.. Aku .. Maafkan aku.. Aku meninggalkanmu dulu lebih karena aku menyayangi angga, tapi bukan berarti aku tak mencintaimu poli.. Aa..aku.." Ucapan angga tertahan, ia seperti tak sanggup berkata apapun lagi.. Dan polii hanyaa terdiam, dia tau apa yang ahsan rasakan dan dia tau bahwa ahsan adalah lelaki baik, sepertinyaa polii akan mencoba membuka hatinya untuk ahsan kembali..

"Ahsan.." Sapa polii lembut..

"Ya poli.." Ahsan menjawab dengan masih menundukkan kepalanya..

"Pergilah san, aku akan menunggumu disini.." Ucap polii membuat ahsan mengangkat kepalanya menatap polii lekat lekat..

"Apa polii?" Tanya ahsan mencoba memastikan jawaban polii tadi..

"Pergilah dan aku akan menunggumu disini" polii mengulangi ucapannya seraya tersenyum..

Ahsan hanya menatap polii dalam dan tersenyum, sejenak dia memeluk polii, polii yang terkejut mencoba melepaskan diri namun ahsan memeluknya erat, "biarkan aku melepas kerinduanku polii.. Kau tak tau betapa tersiksanya aku ketika memutuskanmu dulu dan tau bahwa kau berpacaran dengan kakakku, betapa tersiksanya aku ketika kau bersedih dan seperti org yang tak bersemangat ketika angga meninggal.." Lirih ahsan sambil tetap memeluk polii

Polii hanya terdiam dan balas memeluk ahsan, "kau tau, aku sangat berterimakasih kepadamu karena telah membuatku berhasil mengikhlaskan kepergian angga.., terimakasih ahsan.." Gumam polii dengan nada lega dan tersenyum, ahsan melepaskan pelukannya dan menatap polii lekat, dia menatap gadis yang dicintai nya dari dulu hingga sekarang ini dengan tatapan sayang.. Kemudian ia meraih dagu polii mendekat dengan bibirnya, bibir mereka semakin mendekat dan mereka dapat merasakan deru nafas mereka masing2, sampai akhirnya bibir mereka menyatu, yah, ahsan mencium polii lembut dengan penuh kasih sayang, namun itu tak berlangsung lama ketika suara handphone polii berbunyi menandakan sebuah sms yang masuk..

"Moncewoelso, moncewoelso." Keduanya kaget dan saling menjauh.. Muka mereka merah padam saking malunya.. Polii membaca sms itu, dan merasa sedikit kesal, itu hanya sebuah sms dari operator kartunya dan merusak suasana romantisnya..!
Polii dan ahsan sama sama terdiam kaku,, akibat ciuman yg tak disengaja tadi, wajah mereka sama sama padam dan mereka saling terdiam

@@@
(2 tahun kemudian)

"Polii,, ada temanmu yang mencari diluar sana?" ucap mama polii seraya masuk kekamar polii..

"Aah, mama, suruh masuk sini aja, polii sibuk ni, tugas kuliahnya banyak banget.." Ucap polii setengah ngambek, yaa kini polii sudah kuliah dan dia sepertinya bahagia, lebih bahagia dari pada 2 tahun yang lalu..

"Engga mungkin dong sayang.. Mana boleh masuk kesini,," ucap mama polii ramah.. Polii bingung kemudian bertanya pada bella,

"Siapa sih bel? Hayom ya?" Polii bertanya pada bella, siapa tau itu hayom,,

"Entahlah pol, temuin dulu yuk?" Ajak bella kemudian menggandeng tangan polii menuju ruang tamu dibawah..

Polii dan bella menuju kebawah, ternyata benar, hayom yang datang namun tak sendiri, siapa yang satu lagi? Batin polii bingung..

Lelaki itu membalikkan badannya dan tersenyum pada polii.. "Hay greys, ehm maksudku, hay polii.." Sapa ahsan pertama kali melihat polii..

"Ahsan.." Teriak polii senang.. "Kenapa kamu gak bilang kamu akan datang?" Polii tersenyum dan sedtengah ngambek ketika melihat ahsan datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu..
"Kan aku mau ngasih kamu surprise sayang.. " Ucap ahsan menggoda membuat pipi polii merona..

"Aaah, ahsaaa,, kamu bener bener yaa.." Ucap polii manja, menimbulkan gelak tawa seluruh ruangan..

"Aku kangen kamuuu sayang.." Ucap ahsan kemudian menarik polii kepelukannya..

"Ahsaannn.. Maluu diliatin hayom sama bella.." Ucap polii mencoba melepaskan diri dari ahsan..

"Ciee polii malu ciee.." Goda bela membuat pipi polii bersemu merah..

"Haha, jangan dilepas san, kan kangen2an.." Tambah hayom membuat pipi polii semakin merona seperti kepiting rebus..

"Ahsan.." Panggil polii dengan tegas..

"Apa sayang.." Ahsan semakin mengeratkan pelukannya dan akhirnya polii pun membalas pelukan itu dengan sama eratnya, melepaskan rindunya kepada ahsan, sosok yang selama lebih kurang 2 tahun ini mengisi ruang hatinya.. Sosok dari yang membuatnya mengikhlaskan angga dan meletakkan angga sebagai kenangan yang indah untuk dikenang.. :D

END

Epilog

@@@

Mereka berdiri didepan batu nisan bertuliskan nama Angga Pratama.. Mereka sama sama tersenyum disana..

"Angga.. Terimakasih untuk semuanya.. Rasa sayang dan cinta mu padaku.. Kau tetap lelaki terbaik dihidupku, dan terimakasih juga telah menitipkanku pada lelaki terbaik selainmu.." Ucap polii tersenyum sembari menaruh bunga lili diatas makam angga..
ahsan tersenyum kemudian berkata..
"Aku telah menepati janjiku menjaganya.. Dan aku akan terus berjanji menjaganya untukmu.. Menjaganya agar selalu ada dihidupku.. Tak akan kubiarkan dia menderita.." Ucap ahsan kemudian menggandeng tangan polii ..
Mereka sesama mengaku didepan makam angga.. Mereka menepati janji yang mereka buat bersama angga dulu..

@@@

"Nah Greysia polii.. Sekarang umur kita sudah sama sama cukup untuk kejenjang selanjutnya.. Maukah kau mengganti namamu menjadi nyonya ahsan?" Tembak ahsan langsung kepada polii setelah mereka balik dari makam angga..
Polii terdiam dengan wajah yang bersemu merah..

"Tidak bisa..."Gumamnya sepatah, "tidak bisa?" Potong ahsan dengan nada sedikit kecewa..

"Hey, bagaimana aku bisa menolak mu ahsan,, yaa, aku bersedia menjadi nyonya ahsan.." Ucap polii tersenyum sumringah membuat ahsan membulatkan matanya

"Benarkah?" Tanya angga mencoba meyakinkan pendengarannya kembali..
Polii mengangguk dengan mantap.. Seketika ahsan memejamkan matanya pertanda lega.. Dan kemudian iya memeluk polii bahagia..

"Terimakasih sayang.." Ujar ahsan mencium kening polii penuh cinta..

a Cerbung by Cynthia Rahmi.. ^^